Hukum Pernikahan Tanpa Wali
Mengenai pernikahan tanpa wali; sesungguhnya Islam telah melarang seorang wanita menikah tanpa wali. Ketentuan ini didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan dari sahabat Abu Musa ra; bahawasanya Rasulullah saw bersabda ;
لا نكاح إلا بولي
“Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali.” [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy, lihat, Imam Asy Syaukani, Nailul Authar VI: 230 hadis ke 2648].
Berdasarkan dalalah al-iqtidha’, kata ”laa” pada hadis menunjukkan pengertian ‘tidak sah’, bukan sekadar ’tidak sempurna’ sebagaimana pendapat sebahagian ahli fikih. Makna seperti ini diperkuatkan oleh hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, bahawasanya Rasulullah saw pernah bersabda :
أيما امرأة نكحت بغير إذن وليها فنكاحها باطل, فنكاحها باطل , فنكاحها باطل
“Wanita mana pun yang menikah tanpa mendapat izin walinya, maka pernikahannya batil; pernikahannya batil; pernikahannya batil”. [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy. Lihat, Imam Asy Syaukaniy, Nailul Authar VI: 230 hadits ke 2649].
Abu Hurairah ra juga meriwayatkan sebuah hadis, bahawasanya Rasulullah saw bersabda:
لا تزوج المرأة المرأة لا تزوج نفسها فإن الزانية هي التي تزوج نفسها
”Seorang wanita tidak boleh menikahkan wanita lainnya. Seorang wanita juga tidak berhak menikahkan dirinya sendiri. Sebab, sesungguhnya wanita pezina itu adalah (seorang wanita) yang menikahkan dirinya sendiri”. [HR Ibn Majah dan Ad Daruquthniy. Lihat, Imam Asy Syaukaniy, Nailul Authar VI: 231 hadis ke 2649]
No comments:
Post a Comment